Senin, 03 April 2017

DUA CARA MUDAH MENENTUKAN ARAH KIBLAT DENGAN MATAHARI

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menetapkan arah kiblat atau dengan kata lain posisi lurus terhadap Ka'bah di Mekah. Bagi ahli ilmu falak, arah kiblat dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan matematika dengan menggunakan rumus segitiga bola yang dikenal sebagai Trigonometri Bulat, baik Ka’bah ataupun lokasi yang akan diukur dengan mengetahui terlebih dahulu koordinat lintang dan bujur. Meskipun agak rumit, ini dapat dilakukan setiap saat, tanpa menunggu waktu tertentu.

Ada juga cara yang dinilai lebih mudah, dengan menggunakan bayangan yang dihasilkan oleh matahari pada peristiwa rashdul kiblat. Ketika rashdul kiblat berlangsung, posisi Ka’bah tepat di bawah matahari sehingga semua bayangan tegak lurus yang akan menjadi patokan kiblat ke arah Baitullah (kiblat).

Momentum rashdul kiblat ini merupakan cara yang akurat untuk menemukan atau meluruskan dari masjid atau mushalah yang telah didirikan. Kemudian terdapat dua cara mudah untuk menentukan arah kiblat ketika matahari tepat di atas Ka'bah.
Pertama-tama yang dilakukan yaitu di dalam masjid/mushalah yang terdapat jendela pada mihrab. Di Indonesia, seperti yang terjadi di sore hari, arah sinar matahari ke arah timur. Ketika sinar matahari masuk melalui jendela mihrab searah dengan kiblat masjid/mushalah, itu berarti bahwa kiblat masjid/mushalah itu benar. Namun, ketika miring ke kanan atau ke kiri, artinya harus diluruskan dengan garis semburat cayaha matahari.

Kemudian yang harus dilakukan adalah kontak langsung dengan cahaya matahari di luar masjid/mushalah, dan yang dibutuhkan adalah bayangan dari objek tegak lurus terhadap rashdul kiblat saat sedang berlangsung. Diantaranya dengan menggunakan tongkat lurus yang didirikan secara severtikal, atau benang tebal yang diberikan beban dan tergantung di atas kayu penyangga. Sebuah garis yang ditarik dari ujung ke dasar bayangan dari objek (ke barat sedikit miring ke utara) adalah arah akurat kiblat.

Selanjutnya sebelum melakukan hal tersebut yang tidak kalah pentingnya adalah terlebih dahulu sediakan jam atau arloji yang telah dikalibrasi waktunya dengan televisi atau internet. Beberapa perangkat lain, seperti spidol, penggaris, atau sejenisnya juga harus dipersiapkan untuk menandai arahnya tersebut saat rashdul kiblat berlangsung, agar pengamatan terhadap rashdul kiblat tidak terburu-buru karena rashdul kiblat berlangsung hanya sebentar dengan periode toleransi sekitar 1 sampai 2 menit.

Demikianlah dua cara mudah dalam menentukan arah kiblat, dan Kami yakin Anda memahaminya, oleh karena apabila Anda masih bingung menentukan arahnya, maka dapat mengunjungi Kami di http://gosign.co.id , karena di sana Anda akan mengetahui arah kiblat yang tepat, dan benar serta harganya pun terjangkau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar