Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menetapkan
arah kiblat
atau dengan kata lain posisi lurus terhadap Ka'bah di Mekah. Bagi ahli
ilmu falak, arah kiblat dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan
matematika dengan menggunakan rumus segitiga bola yang dikenal sebagai
Trigonometri Bulat, baik Ka’bah ataupun lokasi yang akan diukur dengan
mengetahui terlebih dahulu koordinat lintang dan bujur. Meskipun agak
rumit, ini dapat dilakukan setiap saat, tanpa menunggu waktu tertentu.
Ada
juga cara yang dinilai lebih mudah, dengan menggunakan bayangan yang
dihasilkan oleh matahari pada peristiwa rashdul kiblat. Ketika rashdul
kiblat berlangsung, posisi Ka’bah tepat di bawah matahari sehingga semua
bayangan tegak lurus yang akan menjadi patokan kiblat ke arah Baitullah
(kiblat).
Momentum rashdul kiblat ini merupakan cara yang akurat
untuk menemukan atau meluruskan dari masjid atau mushalah yang telah
didirikan. Kemudian terdapat dua cara mudah untuk menentukan arah kiblat
ketika matahari tepat di atas Ka'bah.
Pertama-tama yang dilakukan
yaitu di dalam masjid/mushalah yang terdapat jendela pada mihrab. Di
Indonesia, seperti yang terjadi di sore hari, arah sinar matahari ke
arah timur. Ketika sinar matahari masuk melalui jendela mihrab searah
dengan kiblat masjid/mushalah, itu berarti bahwa kiblat masjid/mushalah
itu benar. Namun, ketika miring ke kanan atau ke kiri, artinya harus
diluruskan dengan garis semburat cayaha matahari.
Kemudian yang
harus dilakukan adalah kontak langsung dengan cahaya matahari di luar
masjid/mushalah, dan yang dibutuhkan adalah bayangan dari objek tegak
lurus terhadap rashdul kiblat saat sedang berlangsung. Diantaranya
dengan menggunakan tongkat lurus yang didirikan secara severtikal, atau
benang tebal yang diberikan beban dan tergantung di atas kayu penyangga.
Sebuah garis yang ditarik dari ujung ke dasar bayangan dari objek (ke
barat sedikit miring ke utara) adalah arah akurat kiblat.
Selanjutnya
sebelum melakukan hal tersebut yang tidak kalah pentingnya adalah
terlebih dahulu sediakan jam atau arloji yang telah dikalibrasi waktunya
dengan televisi atau internet. Beberapa perangkat lain, seperti spidol,
penggaris, atau sejenisnya juga harus dipersiapkan untuk menandai
arahnya tersebut saat rashdul kiblat berlangsung, agar pengamatan
terhadap rashdul kiblat tidak terburu-buru karena rashdul kiblat
berlangsung hanya sebentar dengan periode toleransi sekitar 1 sampai 2
menit.
Demikianlah dua cara mudah dalam menentukan arah kiblat,
dan Kami yakin Anda memahaminya, oleh karena apabila Anda masih bingung
menentukan arahnya, maka dapat mengunjungi Kami di
http://gosign.co.id , karena di sana Anda akan mengetahui arah kiblat yang tepat, dan benar serta harganya pun terjangkau.